Wednesday 13 August 2008

REVITALISASI SHOLAT BAGI PRIBADI DAN SOSIAL

Sholat dalam agama Islam bukan sekedar pengistirahatan mental dari segala kesibukan bendawi, tetapi lebih merupakan kebangkitan keterbukaan intuisi dimana jiwa menemukan muatan baru berupa cahaya dan sentuhan lidah kasih serta setrum ilahiyah. Oleh karena itu Sholat merupakan sarana yang paling efektif bagi upaya komunikasi, kosolidasi, atau bahkan fusi antara makhluk dan sang Kholik. Sholat adalah saat yang paling tepat untuk mencurahkan segalnya kepada Allah SWT. Misalnya rasa cinta dan kerinduannya yang mendalam pada kekasih yang didambakannya. Sebab menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Paling dekatnya hamba dengan Kholiknya adalah ketika ia sujud (di waktu sholat)".
Sholat adalah momentum yang amat strategis dan meruah, dimana relasi seorang mukmin diperbarui dengan saluran rahasia yang mnjadi sumber wujud dirinya. Berpisah dengan laam kekurangan, kejahatan, kepdihan untuk mengntarkannnya ke alam kesempurnaan. Ketika seseorang mngangkat tangan (takbir) dalam sholat, saat itu sesungguhnya dia meninggalkan Indonesia, Asia dan bahkan meninggalkan planet ini. Dia sedang mi'raj menghadap Allah SWT di Sidratul Muntaha sebagaimana ditegaskan oleh sebuah hadits bahwa : "Assaholatu Mi'rajul Mu'minin".
Dari sini pengaruh sholat bagi pelakunya menjadi berganda, tidak saja melatih displin, jujur, memperkokoh keimanan, dsb tapi juga kan menjadi terpai bagi segenap penyakit dan beban mental. Pernah dilakukan sebuah riset, pengujian dan diagnosis terhadap tekana darah dan denyut jantung pada orang yang sedang sholat, hasilnya ditemukan rekaman jaringan elektrik otak dan metabolisme kimia darah membentuk keseimbngan yang menakjubkan. Hal ini karena mendirikan sholat berarti mengaktifkan dan membangun seluruh instrumen tuibuh untuk bergabung dengan akal, hati dan jiwa.
Menurut Quraish Shihab, pakar tafsir Al-Quran dari Indonesia, sholat paad ahakikatnya merupakan kebutuhan mutlak untuk mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan akal dan jiwa, karena sholat merupakan pengejewantahan dari hubungannya dengan Tuhan. Hubungan itu menggambarkan tentang pengetahuannya mengenai tata kerja alam raya ini yang berjalan di bawah satu kesatuan sistem. Ia juga menggambarkan tta intelegensia semesta yang total oleh Allah Rabbul alamiin..Sholat dikatakan sebagai kebutuhan jwa karena tidak seorang pun dalam perjalanan hidupnya yang tidak pernah mengharap atau cemas. Hanya dengan sholat, kecemasan dan kekhawatiran dapat dengan mudah dihilangkan. Selanjutnya tentang kebutuhan masyarakat terhadap sholat digambarkan oleh Alexis Carel (seorang dokter yang telah dua kali menreima hadiah Nobel) dengan mngatkan: " Apabila pengabdian, sholat dan doa yang tulus kepada Sang pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan masyarakat, maka hal itu bereti kita telah menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakt tersebut".

No comments: